Friday, 29 January 2016

KRITIK DESKRIPTIF ARSITEKTUR

Kritik Deskriptif (Descriptive Criticism) adalah kritik yang mencirikan fakta-fakta yang menyangkut sesuatu lingkungan tertentu. Kritik Deskriptif bersifat tidak menilai dan juga tak menafsirkan. Kritik ini bisa lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya dan lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tau apa yang sesungguhnya suatu kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih memahami makna bangunan. Dibandingkan kritik lain kritik deskriptif tampak lebih nyata (Factual).

Contoh Kritik Arsitektur Deskriptif


Stadion Nasional Beijing

Stadion ini lebih dikenal dengan Sarang Burung. Stadion (BNS) adalah Perusahaan patungan kalangan arsitek Jacques Herzog dan Pierre de Meuron dari Herzog & de Meuron, Arsitek proyek Stefan Marbach, artis Ai Weiwei dan CADG yang dipimpin oleh kepala Arsitek Li Xinggang. Stadion ini dirancang untuk digunakan diseluruh Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin 2022. Stadion saat ini digunakan terutama untuk pertandingan sepak bola.


Terletak di Green Olimpiade, stadion ini menghabiskan biaya US $ 428.000.000. Desain diberikan kepada pengajuan dari perusahaan arsitektur swiss Herzog & de Meuron pada bulan April 2003 setelah proses penawaran yang mencakup 13 pengajuan akhir. Desain yang berasal dari studi tentang keramik cina dan Atap yang bisa dibuka, memberikan kesan staion seperti sarang burung. Pemimpin Artis Cina Ai Weiwei adalah konsultan artistik pada proyek. Atap yang bisa dibuka kemudian dihapus dari desain setelah inspirasi aspek yang paling dikenali stadion. Tanah rusak pada 24 Desember 2003 dan Stadion resmi dibuka pada tanggal 28 Juni 2008. Sebuah pusat perbelanjaan dan hotel yang direncanakan akan dibangun untuk meningkatkan penggguna stadion yang telah mengalami kesulitan menarik acara, sepakbola dan sebaliknya, setelah Olimpiade.


Tribun Timur dan Barat Stadion Nasional Beijing lebih tinggi dari Tribun Utara dan Selatan dalam rangka meningkatkan Sightlines. Stadion ini didesain awalnya berkapasitas 100.000 orang. Namun 9000 telah dihapus selama penyerderhanaan desain. Total baru 91.000 kursi dan dikurangin lagi sebanyak 11.000 kursi setelah Olimpiade 2008 menjadikan stadion ini memiliki kapasitas 80.000 kursi. Kursi terjauh adalah 460 kaki (140 meter) dari pusat lapangan. Suhu dan Aliran udara dari setiap permukaan yang dioptimalkan untuk meningkatkan ventilasi.


Stadion Nasional Beijing menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan acara atletik dan sepakbola final Olimpiade 2008 dari 8 - 24 Agustus 2008. Stadion ini juga menjadi tuan rumah acara pembukaan dan penutupan acara atletis dari Paralimpiade Musim Panas 2008 dari 6 - 17 September 2008. 

https://en.wikipedia.org/wiki/Beijing_National_Stadium#cite_note-40



Gedung Kampus Institusi Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) menjadi gedung kampus pertama yang mendapatkan sertifikasi Green Building atau bangunan ramah lingkungan dari Green Building Council Indonesia.

Bangunan utama kampus yang berlokasi di Kota Deltamas Bekasi itu memiliki empat lantai seluas 4.000 meter persegi itu baru diresmikan pada Desember 2011 dan dapat menampung 400 mahasiswa. Menurut Ari Darmawan rektor ITSB, edung kampus ITSB mendapatkan sertifikasi Green Building karena konsumsi energinya dibawah rata-rata, mempunyai ruang terbuka hijau, serta air buangan tidak langsung dibuang ke tanah tapi ditampung sehingga memungkinkan untuk diserap sumur resapan.


Selain itu, ruang kuliah yang dilengkapi pengatur suhu udara (AC) mempunyai sirkulasi udara yang baik. Juga ada taman rambat yang tumbuh vertikal dengan sistem penyiraman melalui pipa. Konsep Green Building adalah konsep yang juga dikenal sebagai bangunan berkelanjutan atau eco home yang mulai berkembang sekitar 1970. Empat aspek utama yang perlu dipertimbangkan dalam membangun Green Building yaitu material, energi, air, dan kesehatan.


ITSB merupakan institusi pendidikan tinggi yang didirikan oleh Yayasan Institusi Teknologi dan Sains Bandung (Yayasan ITSB). Kampus ini merupakan perwujudan kerjasama antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi dan mendapat dukungan penuh dari Institut Teknologi Bandung dalam pelaksanaan dan pengembangan standart akademik.